APA PENGARUH FENOMENA LA NINA DAN EL NINO TERHADAP IKLIM/MUSIM DI INDONESIA

BPBD Kab. HSS, Kandangan Selasa 20 Februari 2024.

Sobat BPBD KENALI BAHAYANYA DAN KURANGI RISIKONYA, Yuk simak informasi  tentang Pengaruh Fenomena La Nina dan El Nino terhadap Iklim/Musin di Indonesia.

Sumber Foto : https://www.bmkg.go.id/iklim/elnino.bmkg

La Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur equator di Lautan Pasifik. Selama kejadian La Nina, angin pasat Timur menguat dan perairan di sekitar Indonesia dan Australia menjadi lembap dan basah. Fenomena La Nina menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia bertambah, bahkan sangat berpotensi menyebabkan terjadinya banjir. Peningkatan curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas La Nina tersebut. Namun karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena La Nina.

La Nina terutama ditandai dengan :

  • Mendinginnya suhu muka laut di Pasifik Equator, Sea Surface Temperature (SST) ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-ratanya dan penyimpangan suhu muka laut di daerah tersebut bernilai negatif.
  • La Nina dideteksi ketika nilai SOI positif selama periode yang cukup lama (minmal tiga bulan). SOI adalah nilai indeks yang menyatakan perbedaan Tekanan Permukaan Laut (SLP) antara Tahiti dan Darwin, Australia.

El Nino merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya. Selama kejadian El Nino, angin pasat Timur melemah artinya angin berbalik arah dari barat dan mendorong wilayah potensi hujan ke timur (Pasifik Tengah hingga Timur). Hal ini menyebabkan perubahan pola cuaca. Daerah potensi hujan meliputi wilayah Perairan Pasifik Tengah dan Timur dan Amerika Tengah. Fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang, tingkat berkurangnya curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas El Nino tersebut. Namun karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

El Nino terutama ditandai dengan:

  • Meningkatnya suhu muka laut di Pasifik Ekuator, SST ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-ratanya dan penyimpangan di daerah tersebut bernilai positif.
  • El Nino dideteksi ketika nilai SOI negatif selama periode yang cukup lama (minimal tiga bulan). SOI adalah nilai indeks yang menyatakan perbedaan Tekanan Permukaan Laut (SLP) antara Tahiti dan Darwin, Australia.

Sumber : Buletin Iklim Kalimantan Selatan, Januari 2024 VOL. LI NO.01

“Kami Siap Untuk Selamat”SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *