PENGERTIAN MITIGASI, UPAYA MITIGASI DAN CONTOH MITIGASI

BPBD Kab. HSS, Kandangan Selasa 5 Maret 2024

PENGERTIAN MITIGASI.

Bahwa Mitigasi seringkali disebut saat berhubungan dengan peristiwa bencana alam. Ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, seperti Bencana Banjir, Tanah Longsor, Angin Puting Beliung dan Kebakaran Hutan dan Lahan.

Banyak sekali pengertian tentang Mitigasi, seperti :

  • Mitigasi adalah Tindakan mengurangi dampak bencana (menurut kamus besar Bahasa Indonesia)
  • Mitigasi adalah sebagai tindakan mengurangi keparahan, keseriusan atau penderitaan dari sesuatu (menurut kamus Oxford)
  • Mitigasi adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil akibat-akibat yang ditimbulkan oleh bencana, yang meliputi kesiapsiagaan serta penyiapan kesiapan fisik, kewaspadaan, dan kemampuan mobilisasi (menurut Depdagri, 2003)
  • Mitigasi adalah tindakan-tindakan untuk mengurangi atau meminimalkan dampak dari suatu bencana terhadap Masyarakat (menurut DKP, 2004)
  • Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran, dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (menurut PP No.21 Tahun 2008 Tentang Penyeleggaraan Penanggulangan Bencana)

PENGERTIAN MITIGASI Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, adalah bahwa :

Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Pengertian ini digunakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melalui situs resminya, menjelaskan mitigasi dengan uraian serupa dengan pengertian dalam Undang-Undang tersebut.

Upaya Mitigasi Bencana

Upaya mitigasi bencana menurut laman BNPB, dalam rangka mengurangi dampak bencana alam atau manusia adalah melibatkan serangkaian langkah preventif dan manajemen risiko.

  1. Identifikasi risiko dengan mengumpulkan data dan menganalisis potensi risiko yang mungkin terjadi di suatu daerah.
  2. Perencanaan pengurangan risiko melibatkan pembangunan infrastruktur tahan bencana dan pemetaan daerah rawan.
  3. Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga menjadi fokus utama melalui kampanye penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman tentang tindakan pencegahan.
  4. Penguatan struktur pengelolaan bencana, penataan ruang, serta penggunaan tanah yang bijak juga turut berperan dalam mengurangi risiko.
  5. Adanya peringatan dini dan sistem informasi yang efisien, simulasi bencana dan latihan evakuasi teratur.



CONTOH MITIGASI BENCANA

Untuk contoh mitigasi bencana yang terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan antara lain :

1. Bencana Banjir.

Mitigasi Sebelum Bencana Banjir

  1. Mengetahui istilah-istilah peringatan yang berhubungan dengan bahaya banjir, seperti Siaga I sampai dengan Siaga IV dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.
  2. Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal kita, apakah di zona rawan banjir (bisa menggunakan aplikasi inarisk)
  3. Mengetahui cara-cara untuk melindungi rumah kita dari banjir
    Mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa dampaknya untuk rumah kita
  4. Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi
  5. Membicarakan dengan anggota keluarga mengenai ancaman banjir dan merencanakan tempat pertemuan apabila anggota keluarga terpencar-pencar
  6. Mengetahui bantuan apa yang bisa diberikan apabila ada anggota keluarga yang terkena banjir.
  7. Mengetahui kebutuhan-kebutuhan khusus anggota keluarga dan tetangga apabila banjir terjadi
  8. Membuat persiapan untuk hidup mandiri selama sekurangnya tiga hari, misalnya persiapan tas siaga bencana, penyediaan makanan dan air minum
  9. Mengetahui bagaimana mematikan air, listrik dan gas
  10. Mempertimbangkan asuransi banjir
  11. Berkaitan dengan harta dan kepemilikan, maka anda bisa membuat catatan harta kita, mendokumentasikan dalam foto, dan simpan dokumen tersebut di tempat yang aman
  12. Menyimpan berbagai dokumen penting ditempat yang aman.
  13. Hindari membangun di tempat rawan banjir kecuali ada upaya penguatan dan peninggian bangunan rumah
  14. Perhatikan berbagai instrumen listrik yang dapat memicu bahaya saat bersentuhan dengan air banjir
  15. Turut serta mendirikan tenda pengungsian dan pembuatan dapur umum
  16. Melibatkan diri dalam pendistribusian bantuan
  17. Menggunakan air bersih dengan efisien

Mitigasi Saat Bencana Banjir

  1. Apabila banjir akan terjadi di wilayah Anda, maka simaklah informasi dari berbagai media mengenai informasi banjir untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
  2. Apabila terjadi banjir, segeralah evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
  3. Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang tergenang air.
  4. Ketahui risiko banjir dan banjir bandang di tempat Anda, misalnya banjir bandang dapat terjadi di tempat Anda dengan atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa atau deras.
  5. Apabila Anda harus bersiap untuk evakuasi: amankan rumah Anda. Apabila masih tersedia waktu, tempatkan perabot di luar rumah atau di tempat yang aman dari banjir. Barang yang lebih berharga diletakan pada bagian yang lebih tinggi di dalam rumah.
  6. Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-alat yang masih tersambung dengan listrik. Jangan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik apabila Anda berdiri di atas/dalam air.
  7. Jika ada perintah evakuasi dan Anda harus meninggalkan rumah: Jangan berjalan di arus air. Beberapa langkah berjalan di arus air dapat mengakibatkan Anda jatuh.
  8. Apabila Anda harus berjalan di air, berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak. Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk mengecek kepadatan tempat Anda berpijak.
  9. Jangan mengemudikan mobil di wilayah banjir. Apabila air mulai naik, abaikan mobil dan keluarlah ke tempat yang lebih tinggi. Apabila hal ini tidak dilakukan, Anda dan mobil dapat tersapu arus banjir dengan cepat.
  10. Bersihkan dan siapkan penampungan air untuk berjaga-jaga seandainya kehabisan air bersih.
  11. Waspada saluran air atau tempat melintasnya air yang kemungkinan akan dilalui oleh arus yang deras karena kerap kali banjir bandang tiba tanpa peringatan.

Mitigasi Sesudah Bencana Banjir

  1. Hindari air banjir karena kemungkinan kontaminasi zat-zat berbahaya dan ancaman kesetrum.
  2. Waspada dengan instalasi listrik.
  3. Hindari air yang bergerak.
  4. Hindari area yang airnya baru saja surut karena jalan bisa saja keropos dan ambles.
  5. Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak yang berwenang membutuhkan sukarelawan.
  6. Kembali ke rumah sesuai dengan perintah dari pihak yang berwenang.
  7. Tetap di luar gedung/rumah yang masih dikelilingi air.
  8. Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat seperti pada pondasi.
  9. Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih jika Anda terkena air banjir.
  10. Buang makanan yang terkontaminasi air banjir.
  11. Dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di mana mendapatkan bantuan perumahan/shelter, pakaian, dan makanan.
  12. Dapatkan perawatan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat.
  13. Bersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah dari sisa-sisa kotoran setelah banjir.
  14. Lakukan pemberantasan sarang nyamuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
  15. Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
  16. Terlibat dalam perbaikan jamban dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL).

2. Bencana Tanah Longsor.

Mitigasi Sebelum Bencana Tanah Longsor

  1. Lakukan pemetaan daerah tempat tinggal.
  2. Pelajari tanda-tanda terjadi longsor pada daerah yang berlereng (hujan lebat terus menerus, muncul rembesan, muncul retakan, warna air sungai keruh jika ada potensi banjir bandang.
  3. Memberitahu lingkungan bila terdapat kemungkinan terjadi longsor.
  4. Lakukan langkah-langkah pengurangan risiko longsor.
  5. Keluarga ikut aktif bersama masyarakat yang ada di daerah rawan longsor rutin melakukan patroli (termasuk kontrol aliran sungai di lereng bagian atas, jika terjadi pembendungan dapat berpotensi terjadi banjir bandang).
  6. Jika tanda-tanda longsor sudah terlihat maka pertimbangkan untuk mengungsi ke tempat yang aman.

Mitigasi Saat Bencana Tanah Longsor

  1. Jangan panik dan tetap tenang, karena kondisi panik akan mengakibatkan kita tidak dapat bertindak tepat.
  2. Segera tinggalkan rumah, jika tanah longsor terjadi di sekitar rumah kita. Berlindunglah ke tempat yang aman dan jangan mendekati daerah longsor karena longsor susulan masih mungkin terjadi.
  3. Bila memungkinkan bantu keluarga dan orang lain yang mengalami situasi sulit akibat longsor.
  4. Hubungi petugas di lingkungan tempat tinggal.
  5. Jika kondisi di sekitar tempat kita tinggal membahayakan, mengungsilah.
  6. Pantau terus informasi, apabila informasi menyatakan kondisi belum aman, jangan dulu kembali ke rumah.

Mitigasi Sesudah Bencana Tanah Longsor

  1. Jauhi kawasan yang terkena longsor dan tetap berada ditempat yang aman.
  2. Ikuti terus informasi untuk memastikan kita sudah berada ditempat yang tepat dan aman.
  3. Berikanlah pertolongan bagi yang membutuhkan tanpa membahayakan keselamatan diri sendiri.
  4. Laporkan kondisi dan kejadian dengan singkat dan jelas.
  5. Kembalilah ke rumah jika situasi dan kondisi di tempat kita tinggal sudah dinyatakan aman.
  6. Ikuti perintah relokasi apabila telah diputuskan oleh pihak yang berwenang.

3. Bencana Angin Puting Beliung.

Mitigasi Sebelum Bencana Angin Puting Beliung

  1. Perhatikan cara membangun rumah atau bangunan yang kokoh dan tahan terhadap terpaan angin dengan kekuatan cukup tinggi.
  2. Mempelajari tentang bencana angin puting beliung dan memahami cara-cara penyelamatannya.
  3. Peka terhadap tanda-tanda alam yang bisa menunjukkan akan terjadi bencana angin puting beliung, yaitu:
    – Terlihat gumpalan awan gelap, besar dan tinggi
    – Petir dan guruh terlihat dari kejauhan
    – Terdengar suara gemuruh dari kejauhan.
  4. Senantiasa mengikuti informasi terkini terkait prakiraan cuaca setempat.
  5. Memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon yang sudah rapuh di sekitar lokasi penduduk.

Mitigasi Saat Bencana Angin Puting Beliung

  1. Membawa masuk barang-barang yang ada di luar ke dalam rumah agar tidak terbang tersapu angin.
  2. Segera masuk ke dalam rumah, tutup dan kunci seluruh pintu dan jendela.
  3. Matikan semua aliran listrik untuk mencegah terjadinya korsleting yang bisa memicu kebakaran.
  4. Jika terlihat ada potensi terjadi petir, segera jongkok dan bungkukkan badan ke lutut sembari kedua tangan mendekap lutut atau kaki, jangan bertiarap di atas tanah.
  5. Bagi yang berada di luar rumah disarankan untuk menghindari bangunan tinggi, tiang listrik, papan reklame, pohon, dan sebagainya.
  6. Jika sedang dalam perjalanan di luar, sebisa mungkin berhenti dan mencari tempat berlindung yang kokoh dan aman.
  7. Bersabarlah untuk tetap berlindung di tempat yang aman selama terjadi angin puting beliung, yang biasanya terjadi sekitar 5-10 menit.

Mitigasi Sesudah Bencana Angin Puting Beliung

  1. Jika angin sudah reda dan berlalu, segera periksa keselamatan orang-orang terdekat.
  2. Jika ada dari orang sekitar yang ditemukan dalam kondisi terluka atau membutuhkan pertolongan, segera berikan bantuan darurat.
  3. Periksa segala sambungan baik listrik, gas, dan sebagainya, jika ada kerusakan segera lapor ke pihak yang berwenang.
  4. Jika sedang berada dalam perjalanan di luar, teruskan kembali dengan tetap waspada dan berhati-hati.
  5. Melakukan evakuasi pelaksanaan pertolongan dan perkiraan kerugian material akibat bencana angin puting beliung.

4. Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan.

Mitigasi Sebelum Bencana Kebakaran Hutan Lahan

  1. Memberikan peringatan. Masih banyak warga yang tinggal di sekitar hutan yang masih belum mempunyai pengetahuan yang memadai tentang hutan dan menyebabkan kerusakan ekosistem yang fatal. Masih banyak warga yang membakar rumput saat musim kemarau yang disertai angin kencang. Sehingga penyebaran api akan mudah dan meluas. Sehingga memang perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat di sekitar hutan untuk tidak membakar rumput dan puing puing.
  2. Melakukan aktivitas pembakaran minimal dengan jarak yang telah ditentukan Seperti diketahui, Jarak minimal yang harus diperhatikan untuk melakukan pembakaran terhadap sampah atau puing-puing adalah minimal 50 kaki dari bangunan dan 500 kaki dari hutan. Hal tersebut harus bisa diterapkan oleh warga yang ingin membakar rumput di area hutan.
  3. Pastikan api sudah mati. Sebelum warga pergi meninggalkan tempat pembakaran, sangat disarankan untuk membersihkan area tersebut dari bahan bahan yang mudah terbakar.
  4. Hindari membakar ketika cuaca berangin. Angin kencang menjadi faktor utama kebakaran hutan semakin meluas. Api akan semakin kencang dan besar dan tentu ini sangat berbahaya

Mitigasi Saat Bencana Bencana Kebakaran Hutan Lahan

  1. Apabila tidak memiliki kepentingan, jangan keluar rumah.
  2. Tinggal di dalam rumah. Tutup segala akses udara berasap yang bisa masuk ke dalam rumah dan jaga udara dalam ruangan sebersih mungkin.
  3. Nyalakan Air Conditioner (AC) atau filtrasi udara. Jika tidak memiliki AC dan terlalu pengap untuk tinggal di dalam rumah, carilah perlindungan di pusat.
  4. Segera periksa ke dokter bila memiliki gangguan jantung atau paru-paru.
  5. Cukupi asupan air putih, buah dan makanan bergizi.
  6. Lindungi lubang pernafasan dengan masker/kain setiap kali beraktivitas di luar ruangan. Gunakan masker N95 untuk perlindungan lebih baik. Cuci tangan dan wajah sesudah beraktivitas di luar ruangan. Bila api terus menjalar, segera laporkan kepada Posko Kebakaran atau pihak terkait.

Demikian informasi mitigasi ini, semoga bermanfaat.

KENALI BAHAYANYA DAN KURANGI RISIKONYA

“Kami Siap Untuk Selamat” – SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *