SIAGA BENCANA TANAH LONGSOR

Bencana Tanah Longsor seringkali dipicu karena kombinasi dari curah hujan yang tinggi, lereng terjal, tanah yang kurang padat serta tebal, terjadinya pengikisan, berkurangnya tutupan vegetasi, dan getaran.

Bencana longsor biasanya terjadi begitu cepat sehingga menyebabkan terbatasnya waktu untuk melakukan evakuasi mandiri. Material longsor menimbun apa saja yang berada di jalur longsoran.

PRA BENCANA

  • Mengurangi tingkat keterjalan lereng permukaan maupun air tanah. (Perhatikan fungsi drainase adalah untuk menjauhkan air dari lereng, menghindari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah).
  • Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.
  • Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas utama lainnya.
  • Terasering dengan system drainase yang tepat (drainase pada teras – teras dijaga sangan sampai menjadi jalan merepkan air ke dalam tanah).
  • Penghijauan dengan tanaman yang system perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang pendek dan ringan, di bagian dasar ditanam rumpur).
  • Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.
  • Melakukan pemadatan tanah di sekitar perumahan. Pengenalan daerah rawan longsor.
  • Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan bantuan (rock fall).
  • Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat ke dalam tanah.
  • Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghidari bahaya  liquefaction (infeksi cairan).
  • Utilitas yang ada di dalam tanah harus bersifat flesibel.
  • Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan. Menanami Kawasan yang gersang dengan tanaman yang memiliki akar kuat, banyak dan dalam seperti nagka, durian, pete, kalindra dan sebagainya.
  • Tidak mendirikan bangunan permanen di daerah tebing dan tanah yang tidak stabil (tanah bergerak).
  • Membuat selokan yang kuat untuk mengalirkan air hujan.
  • Waspada Ketika curah hujan tinggi.
  • Jangan menggunduli hutan dan menebang pohon sembarangan.

SAAT BENCANA

  • Segera evakuasi untuk menjauhi suara gemuruh atau arah datangnya longsoran.
  • Apabila mendengar suara sirine peringatan longsor, segera evaluasi kea rah zona evakuasi yang telah ditentukan. (Beberapa wilayah di Indonesia telah terpasang Sistem Peringatan Dini Laongsor)..

PASCA BENCANA

  • Hindari wilayah longsor karena kondisi tanah yang labil.
  • Apabila hujan turun setelah longsor terjadi, antisipasi longsor susulan.

SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *