BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 8 Maret 2023.
Sumber : https://www.bmkg.go.id
SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS
BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 8 Maret 2023
Halo Sobat BPBD, sebelum kita memulai aktifitas hari besok, ada baiknya cek dulu prakiraan cuaca, dan prakiraan gelombang untuk hari besok Kamis 9 Maret 2023. sebagai berikut :
Sumber : Instagram @cuacakalsel
SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS
BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 8 Maret 2023.
UPDATE Peringatan Dini Cuaca Kalimantan Selatan tgl 8 Maret 2023 pkl 12:45 WITA masih berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang pada pkl. 13:00 WITA di
Dan dapat meluas ke wilayah :
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pkl 15:00 WITA
Prakirawan BMKG Kalimantan Selatan
https://www.bmkg.go.id
SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS
BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 8 Maret 2023.
Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam (natural disaster) maupun oleh ulah manusia (man-made disaster). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan bencana antara lain :
Bahaya alam (natural hazards) dan bahaya karena ulah manusia (man-made hazards) yang menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) dapat dikelompokkan menjadi bahaya geologi (geological hazards), bahaya hidrometeorologi (hydrometeorological hazards), bahaya biologi (biological hazards), bahaya teknologi (technological hazards) dan penurunan kualitas lingkungan (environmental degradation) Kerentanan (vulnerability) yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen di dalam kota/ kawasan yang berisiko bencana Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen di dalam masyarakat.
Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera ? Jawa – Nusa Tenggara ? Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat (Arnold, 1986).
Gempa bumi yang disebabkan karena interaksi lempeng tektonik dapat menimbulkan gelombang pasang apabila terjadi di samudera. Dengan wilayah yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik ini, Indonesia sering mengalami tsunami. Tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah seismik aktif lainnya (Puspito, 1994). Selama kurun waktu 1600-2000 terdapat 105 kejadian tsunami yang 90 persen di antaranya disebabkan oleh gempa tektonik, 9 persen oleh letusan gunung berapi dan 1 persen oleh tanah longsor (Latief dkk, 2000). Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami terutama pantai barat Sumatera, pantai selatan Pulau Jawa, pantai utara dan selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi. Laut Maluku adalah daerah yang paling rawan tsunami. Dalam kurun waktu tahun 1600-2000, di daerah ini telah terjadi 32 tsunami yang 28 di antaranya diakibatkan oleh gempa bumi dan 4 oleh meletusnya gunung berapi di bawah laut.
Wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang cukup ekstrim. Kondisi iklim seperti ini digabungkan dengan kondisi topografi permukaan dan batuan yang relatif beragam, baik secara fisik maupun kimiawi, menghasilkan kondisi tanah yang subur. Sebaliknya, kondisi itu dapat menimbulkan beberapa akibat buruk bagi manusia seperti terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan kekeringan. Seiring dengan berkembangnya waktu dan meningkatnya aktivitas manusia, kerusakan lingkungan hidup cenderung semakin parah dan memicu meningkatnya jumlah kejadian dan intensitas bencana hidrometeorologi (banjir, tanah longsor dan kekeringan) yang terjadi secara silih berganti di banyak daerah di Indonesia. Pada tahun 2006 saja terjadi bencana tanah longsor dan banjir bandang di Jember, Banjarnegara, Manado, Trenggalek dan beberapa daerah lainnya. Meskipun pembangunan di Indonesia telah dirancang dan didesain sedemikian rupa dengan dampak lingkungan yang minimal, proses pembangunan tetap menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan ekosistem. Pembangunan yang selama ini bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam (terutama dalam skala besar) menyebabkan hilangnya daya dukung sumber daya ini terhadap kehidupan mayarakat. Dari tahun ke tahun sumber daya hutan di Indonesia semakin berkurang, sementara itu pengusahaan sumber daya mineral juga mengakibatkan kerusakan ekosistem yang secara fisik sering menyebabkan peningkatan risiko bencana.
Pada sisi lain laju pembangunan mengakibatkan peningkatan akses masyarakat terhadap ilmu dan teknologi. Namun, karena kurang tepatnya kebijakan penerapan teknologi, sering terjadi kegagalan teknologi yang berakibat fatal seperti kecelakaan transportasi, industri dan terjadinya wabah penyakit akibat mobilisasi manusia yang semakin tinggi. Potensi bencana lain yang tidak kalah seriusnya adalah faktor keragaman demografi di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2004 mencapai 220 juta jiwa yang terdiri dari beragam etnis, kelompok, agama dan adat-istiadat. Keragaman tersebut merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain. Namun karena pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan kebijakan dan pembangunan ekonomi, sosial dan infrastruktur yang merata dan memadai, terjadi kesenjangan pada beberapa aspek dan terkadang muncul kecemburuan sosial. Kondisi ini potensial menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat yang dapat berkembang menjadi bencana nasional.
Sumber : https://bnpb.go.id
SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS
BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 8 Maret 2023
INFORMASI TEKNIS:
Pada skala global, beberapa indeks masih menunjukkan nilai yang signifikan seperti SOI (+10.5) cukup mendukung untuk pertumbuhan awan di wilayah Indonesia. MJO aktif pada kuadran 7 (Western Pasific), menunjukkan kondisi yang kurang signifikan terutama untuk Indonesia. Aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator diprakirakan aktif di sebagian wilayah Sumatera bag tengah dan utara, Kep. Riau, Kalimantan Barat bag utara dalam sepekan ke depan. Sehingga, faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.
Terpantau Bibit Siklon Tropis 97S di Teluk Carpentaria dan Bibit Siklon Tropis 98S terpantau berada di Laut Natuna utara Pontianak yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut Cina Selatan hingga Laut Natuna. Selain itu, Sumatera Barat hingga Bengkulu, dari perairan barat Bengkulu hingga Selat Sunda, di Laut Jawa, dari perairan selatan Kalimantan Tengah hingga Selat Makassar bagian selatan, di Kalimantan Utara, dari Laut Seram hingga Papua Barat bagian barat, di perairan utara Papua, dan di Papua. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terdapat di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Kep. Riau, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua.
INFORMASI PUBLIK:
Pada sepekan ke depan terdapat peningkatan intensitas hujan yang disebabkan oleh aliran massa udara dingin dari Asia yang signifikan dan gelombang ekuatorial Rossby yang aktif di wilayah Indonesia. Beberapa wilayah yang berpotensi hujan lebat pada periode ini antara lain sebagian besar Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Kep. Riau, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua. Potensi hujan cenderung terdapat pada siang-malam hari.
PERINGATAN DINI:
Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu kedepan di wilayah:
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui :
Diperbarui Tanggal 6 Maret 2023, 14.00 WIB
Prakirawan BMK
SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS
08 – 14 MARET 2023
BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 8 Maret 2023
Prakiraan Cuaca Mingguan Kalimantan Selatan untuk tanggal 08 – 14 Maret 2023 :
Sumber : Instagram @cuacakalsel
SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS
BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 8 Maret 2023
Halo Sobat BPBD, sebelum kita memulai aktifitas hari ini, ada baiknya cek dulu prakiraan cuaca, dan prakiraan gelombang untuk hari ini. sebagai berikut :
Sumber : Instagram @cuacakalsel
SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS
BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 8 Maret 2023
Pemantauan Keadaan Bendungan Telaga Langsat, Sungai Kalumpang, Sungai Simpur, Sungai Daha Utara, dan Daha Barat, pada hari ini melalui laporan Relawan TRC Kecamatan dan dilaporan dalam keadaan Normal dan Aman.
SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS
PBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 8 Maret 2023
Keadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Amandit di Desa Malutu hari ini melalui Early Warning System (EWS) Pukul 07:00 WITA ketinggian air 59,0 Cm. (Normal) – Level Air dalam keadaan Aman.
Sumber : EWS BPBD Kab. HSS
SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS
BPBD Kab. HSS, Kandangan Selasa 7 Maret 2023
Menghadapi liburan setiap Sabtu, Minggu dan Libur Bersama di musim hujan. Bagi Backpacker atau pelaku perjalanan wisata, cuaca seperti ini memang kurang menguntungkan apalagi jika hujan terjadi pada pagi hari.
Hal ini dikarenakan saat hujan perjalanan akan terganggu, mulai waktu terbuang karena menunggu hujanreda, kemacetan, hingga masalah kesehatan. Untuk menanggulangi hal tersebut, kita semua dapat melakukan beberapa trik agar perjalanan wisata sampai ke tujuan berjalan aman sesuai dengan keinginan.
Berlibur saat musim hujan lebih baik menghindari tempat wisata alam seperti pantai, bukit, gunung dan lain-lain. Kamu bisa memilih tempat wisata indoor supaya kamu bisa tetap menikmati liburan tanpa harus khawatir dengan datangnya hujan.
Apabila kamu tetap ingin berlibur ke wisata alam, maka kamu harus menentukan waktu yang tepat. Pastikan jika hari di mana kamu berwisata hujan tidak akan turun sehingga saat sedang berlibur tidak akan repot mencari tempat berteduh. Tidak ada salahnya untuk berangkat lebih awal saat musim hujan. Agar terhindari gangguan seperti kemacetan, hujan yang semakin lebat.
Hujan datang bisa tidak terduga-duga. Namun dengan membaca ramalan cuaca, setidaknya kamu memiliki gambaran cuaca sehingga dapat mempersiapkan perlengkapan wisata yang sesuai.
Saat berangkat pagi, ada baiknya untuk tidak meninggalkan sarapan. Sebab, sarapan atau makan siang atau makan malam dapat memberikan energi dan terhindar dari berbagai penyakit saat hujan, dan jangan makan sembarangan diperjalanan. Minumlah air hangat ketika sampai tujuan.
Saat berlibur pasti membawa berbagai macam barang dan perlengkapan musin hujan seperti mantel, jaket, payung, jas hujan, baju ganti, hungga sandal, disamping perlengkapan penting lainnya seperti smartphone, charger smartphone dan powerbank. Agar semua barang dapat terjaga dan tidak terkena air, gunakanlah tas anti air. Sehingga saat hujan deras pun barang-barangmu akan tetap aman.
6. Sebelum Berangkat Periksa Kenderaan
Jika membawa kendaraan sendiri, baik Mobil maupun Motor roda 2 pastikan kendaraanmu dalam keadaan yang baik. Jangan sampai di tengah jalan kendaraanmu mogok. Pastikan rem dan sein bekerja dengan baik.
Bagi pengguna kendaraan bermotor, sangat disarankan tidak menggunakan sepatu. Hujan deras akan membuat sepatu basah dan kaki menjadi lembap. Jika tidak langsung diganti, kaki akan menjadi bau dan membuat tubuh menjadi kedinginan.
Saat berwisata ada banyak hal tidak terduga, terlebih saat musim hujan. Bawalah beberapa obat penting untuk berjaga-jaga. Untuk antisipasi kamu bisa membawa beberapa obat untuk masuk angin, obat flu, obat demam, obat batuk, obat diare dan vitamin.
9. Prioritaskan Keselamatan
Berlibur wisata di musim hujan berarti berhadapan dengan risiko cuaca buruk seperti hujan deras, banjir, dan angin kencang. Oleh karena itu, selama melakukan liburan di waktu-waktu ini pastikan untuk tetap memprioritaskan keselamatan agar terhidar dari Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Anging Puting Beliung. Jika cuaca memburuk, pertimbangkan untuk menunda kegiatan berlibur dengan tetap tinggal di hotel hingga hujan reda. Jika hujan deras dan angin kencang terjadi pada saat perjalanan, tepikan kendaraan sejenak ke pusat perbelanjaan, tempat peristirahatan, atau restoran yang aman dari sapuan badai. Jangan memaksakan diri karena dapat membahayakan diri, terlebih jika membawa serta orang tua dan anak yang rentan terhadap suhu dingin.
Demikian Tips ini yang dikumpulkan dari berbagai sumber, yang bisa dilakukan agar berlibur tidak terganggu saat musim hujan. Semoga bermanfaat.
SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS
File_Penyuluh_Bencana_BPBD_HSS_2023