Focus Group Discussion (FGD) Kajian Risiko Bencana di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Pada hari ini, Rabu, 09 Oktober 2024, BPBD Kabupaten Hulu Sungai Selatan berkolaborasi dengan LPPM Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Kajian Risiko Bencana. Acara ini berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Kandangan dan dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam pengurangan risiko bencana di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, termasuk Tim Pengkajian Risiko Bencana, Kepala OPD, Perusahaan Swasta, perwakilan Apdesi, serta para Kepala Desa.
FGD ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Drs. H. Muhammad Noor, M.Ap, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menyusun kajian risiko bencana yang komprehensif. Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas daerah untuk menghadapi berbagai potensi bencana alam, seperti banjir, longsor, dan kebakaran hutan.
Ketua Tim Penyusun Kajian Risiko Bencana, Arief Budiman, SE, MMktg., PhD. Arief memberikan penjelasan detail mengenai pendekatan yang digunakan dalam pengkajian risiko, mulai dari pengumpulan data hingga analisis faktor risiko bencana di berbagai wilayah Hulu Sungai Selatan. Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dan pemerintah desa dalam setiap tahap kajian, karena mereka memiliki pengetahuan langsung tentang kondisi lapangan.
Sesi pertama dalam FGD ini difokuskan pada diskusi interaktif antara peserta dan Tim Pengkajian Risiko Bencana. Dalam sesi ini, para peserta diajak untuk membahas kondisi dan potensi risiko di wilayah masing-masing, serta memberikan masukan tentang langkah-langkah yang bisa diambil dalam mitigasi bencana. Para Kepala OPD dan Apdesi mengungkapkan pengalaman mereka terkait penanganan bencana di daerah dan berbagi informasi mengenai titik-titik rawan yang perlu menjadi perhatian utama dalam kajian.
Diskusi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan langsung dari para pemangku kepentingan di lapangan, yang nanti….4 hari yang nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam menyusun kebijakan mitigasi yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. Sesi kedua FGD diisi dengan pengisian kuesioner Indeks Kesiapsiagaan Masyarakat (IKM) oleh para Kepala Desa. Kuesioner ini dirancang untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan masyarakat terkait upaya pemerintah dalam hal mitigasi bencana dan menjadi alat evaluasi bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan layanan dan respons mereka terhadap ancaman bencana. Langkah Selanjutnya Hasil dari FGD ini akan dirangkum dan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan mitigasi bencana di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Melalui kerja sama dengan LPPM Universitas Lambung Mangkurat dan keterlibatan aktif masyarakat desa, BPBD Kabupaten Hulu Sungai Selatan berharap dapat memperkuat daya tahan wilayah terhadap ancaman bencana di masa mendatang. #KajianRisikoBencana#BPBDHSS#LPPMLambungMangkurat#MitigasiBencana#SekdaHSS#HuluSungaiSelatan