UPDATE Peringatan Dini Cuaca Kalimantan Selatan tgl 6 April 2023 pkl 13:30 WITA

BPBD Kab. HSS, Kandangan Kamis 6 April 2023

UPDATE Peringatan Dini Cuaca Kalimantan Selatan tgl 6 April 2023 pkl 13:30 WITA masih berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang pada pkl. 13:45 WITA di
Kabupaten Kotabaru: Kelumpang Hulu, Hampang, Sungaidurian,
Kabupaten Banjar: Sungai Pinang, Aranio, Paramasan,
Kabupaten Barito Kuala: Alalak, Mandastana, Rantau Badauh, Cerbon, Tabukan, Barambai, Marabahan, Jejangkit,
Kabupaten Hulu Sungai Selatan: Daha Selatan, Daha Barat,
Kabupaten Hulu Sungai Tengah: Batang Alai Timur,
Kabupaten Hulu Sungai Utara: Paminggir,
Kabupaten Tabalong: Muara Uya, Jaro, Bintang Ara,
Kabupaten Tanah Bumbu: Satui, Kusan Hulu, Simpang Empat, Mantewe, Kuranji, dan sekitarnya.

Dan dapat meluas ke wilayah
Kabupaten Kotabaru: Pulaulaut Timur, Pulaulaut Utara, Kelumpang Selatan, Kelumpang Tengah, Kelumpang Utara, Pamukan Selatan, Sampanahan, Pamukan Utara, Pulaulaut Tengah, Kelumpang Hilir, Kelumpang Barat, Pamukan Barat,
Kabupaten Banjar: Simpang Empat,
Kabupaten Barito Kuala: Anjir Pasar, Anjir Muara, Belawang, Bakumpai, Kuripan, Wanaraya,
Kabupaten Tapin: Tapin Tengah, Candi Laras Selatan, Candi Laras Utara,
Kabupaten Hulu Sungai Selatan: Kandangan, Simpur, Daha Utara, Kalumpang,
Kabupaten Hulu Sungai Tengah: Labuan Amas Selatan, Labuan Amas Utara,
Kabupaten Hulu Sungai Utara: Danau Panggang, Babirik, Sungai Pandan, Amuntai Selatan, Haur Gading, Sungai Tabukan,
Kabupaten Tabalong: Tanjung, Haruai, Murung Pudak,
Kabupaten Tanah Bumbu: Batu Licin, Kusan Hilir, Karang Bintang, dan sekitarnya.
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pkl 15:30 WITA

Prakirawan BMKG Kalimantan Selatan
https://www.bmkg.go.id

SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS

SEBAIKNYA ANDA TAHU, APA ITU ISTILAH-ISTILAH KEBENCANAAN

BPBD Kab. HSS, Kandangan Kamis 6 April 2023

Sobat BPBD, kita sering membaca atau mendengar berita kejadian bencana di lingkungan kita, baik itu surat kabar, televisi maupun berita online yang memberitakannya banyak istilah-istilah yang terkadang masih kurang dimengerti oleh kita sendiri ataupun orang lain.

Banyak orang memakai istilah-istilah kebencanaan tersebut digunakan tanpa sadar makna dan artinya ternyata berbeda jauh, oleh karena itu untuk menghidari terjadinya kesimpangsiuran maupun menafsirkan yang tidak tepat, Bersama ini kami beritahu istilah-istilah yang benar dan akurat.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, beberapa istilah yang banyak dipergunakan dalam informasi kebencanaan sebagai berikut:

BENCANA adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

BENCANA NON ALAM adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, wabah penyakit dan bahaya kebakaran.

BENCANA SOSIAL adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror.

KESIAPSIAGAAN adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian, serta melalui langkah yang tepat guna dan berdayaguna.

PENCEGAHAN BENCANA adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.

PERINGATAN DINI adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.

MITIGASI adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

RISIKO BENCANA adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta dan gangguan kegiatan masyarakat.

RAWAN BENCANA adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.

TANGGAP DARURAT BENCANA adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, serta pemulihan sarana dan prasarana.

MASA TANGGAP DARURAT BENCANA adalah jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah atau pemerintah daerah untuk penanganan darurat.

STATUS KEADAAN DARURAT BENCANA adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi instansi/institusi yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana yang dimulai sejak status siaga darurat, tanggap darurat, dan transisi darurat ke pemulihan.

PUSAT PENGENDALIAN OPERASI PENANGGULANGAN BENCANA atau  PUSDALPOS PB adalah unsur pelaksana di BNPB/BPBD yang bertugas menyelenggarakan sistem informasi dan komunikasi penanggulangan bencana.

OPERATOR adalah personil yang memiliki kemampuan dalam hal berkomunikasi, pengolahan, pemantauan dan melakukan analisa dan penyajian data untuk mendukung kegiatan Pusdalops PB baik dalam kegiatan rutin harian maupun pada saat kejadian bencana.

TIM REAKSI CEPAT atau (TRC) adalah suatu tim yang dibentuk yang terdiri dari berbagai instansi/lembaga teknis maupun non teknis yang bertugas melaksanakan kegiatan kaji cepat bencana, dampak bencana pada saat tanggap darurat.

PENGUNGSI adalah orang atau sekelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak buruk bencana.

KORBAN BENCANA adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana.

REHABILITASI adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai pada tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.

REKONSTRUKSI adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pasca bencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pasca bencana.

Demikian informasi yang dapat kami beritahukan kepada Sobat, itulah sebagian istilah yang kerap dipakai saat penulisan dan dibacakan kejadian bencana dalam pemberitaan. Dengan pemakaian istilah yang tepat akan memberikan pemahaman dan pengertian yang benar, dan akhirnya pesan yang disampaikan kepada pembaca maupun pendengar data diterima dengan baik. (Penyuluh Bencana)

SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS

PRAKIRAAN CUACA, PRAKIRAAN CUACA BERBASIS DAMPAK HUJAN LEBAT DAN PRAKIRAAN GELOMBANG KALIMANTAN SELATAN UNTUK HARI INI KAMIS 6 APRIL 2023

BPBD Kab. HSS, Kandangan Kamis 6 April 2023

Halo Sobat BPBD, sebelum kita memulai aktifitas hari ini, ada baiknya cek dulu prakiraan cuaca, prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat dan prakiraan gelombang untuk hari ini. sebagai berikut :

Sumber : Instagram @cuacakalsel

SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS

PEMANTAUAN SUNGAI LOKSADO, SUNGAI AMANDIT, BENDUNGAN TELAGA LANGSAT, SUNGAI SIMPUR, SUNGAI KALUMAPNG, SUNGAI DAHA SELATAN, SUNGAI DAHA BARAT, DAN SUNGAI DAHA UTARA, KAMIS 6 APRIL 2023

BPBD Kab. HSS, Kandangan Kamis 6 April 2023

Pemantauan Keadaan Sungai Loksado, Sungai Amandit, Bendungan Telaga Langsat, Sungai Simpur, Sungai Daha Selatan, dan Sungai Daha Barat pada hari ini sampai Pukul 07.0 Wita melalui laporan Relawan TRC Kecamatan dan dilaporan dalam keadaan Normal dan Aman.

SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS

EWS KAMIS 6 APRIL 2023 PUKUL 06:00 WITA

BPBD Kab. HSS, Kandangan Kamis 6 April 2023

Keadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Amandit di Desa Malutu hari Kamis tanggal 6 April 2023 melalui Early Warning System (EWS) Pukul 06:00 WITA ketinggian air 70,7 Cm. (Normal) – Level Air dalam keadaan Aman.

SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS

Potensi Ancaman Bencana

BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 5 April 2023

Sobat BPBD, Bersama ini kami informasikan tentang Potensi Ancaman Bencana dari BNPB, seperti berikut ini:

Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam (natural disaster) maupun oleh ulah manusia (man-made disaster). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan bencana antara lain :

Bahaya alam (natural hazards) dan bahaya karena ulah manusia (man-made hazards) yang menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) dapat dikelompokkan menjadi bahaya geologi (geological hazards), bahaya hidrometeorologi (hydrometeorological hazards), bahaya biologi (biological hazards), bahaya teknologi (technological hazards) dan penurunan kualitas lingkungan (environmental degradation) Kerentanan (vulnerability) yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen di dalam kota/ kawasan yang berisiko bencana Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen di dalam masyarakat

Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera ? Jawa – Nusa Tenggara ? Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat (Arnold, 1986).

Gempa bumi yang disebabkan karena interaksi lempeng tektonik dapat menimbulkan gelombang pasang apabila terjadi di samudera. Dengan wilayah yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik ini, Indonesia sering mengalami tsunami. Tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah seismik aktif lainnya (Puspito, 1994). Selama kurun waktu 1600-2000 terdapat 105 kejadian tsunami yang 90 persen di antaranya disebabkan oleh gempa tektonik, 9 persen oleh letusan gunung berapi dan 1 persen oleh tanah longsor (Latief dkk, 2000). Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami terutama pantai barat Sumatera, pantai selatan Pulau Jawa, pantai utara dan selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi. Laut Maluku adalah daerah yang paling rawan tsunami. Dalam kurun waktu tahun 1600-2000, di daerah ini telah terjadi 32 tsunami yang 28 di antaranya diakibatkan oleh gempa bumi dan 4 oleh meletusnya gunung berapi di bawah laut.

Wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang cukup ekstrim. Kondisi iklim seperti ini digabungkan dengan kondisi topografi permukaan dan batuan yang relatif beragam, baik secara fisik maupun kimiawi, menghasilkan kondisi tanah yang subur. Sebaliknya, kondisi itu dapat menimbulkan beberapa akibat buruk bagi manusia seperti terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan kekeringan. Seiring dengan berkembangnya waktu dan meningkatnya aktivitas manusia, kerusakan lingkungan hidup cenderung semakin parah dan memicu meningkatnya jumlah kejadian dan intensitas bencana hidrometeorologi (banjir, tanah longsor dan kekeringan) yang terjadi secara silih berganti di banyak daerah di Indonesia. Pada tahun 2006 saja terjadi bencana tanah longsor dan banjir bandang di Jember, Banjarnegara, Manado, Trenggalek dan beberapa daerah lainnya. Meskipun pembangunan di Indonesia telah dirancang dan didesain sedemikian rupa dengan dampak lingkungan yang minimal, proses pembangunan tetap menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan ekosistem. Pembangunan yang selama ini bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam (terutama dalam skala besar) menyebabkan hilangnya daya dukung sumber daya ini terhadap kehidupan mayarakat. Dari tahun ke tahun sumber daya hutan di Indonesia semakin berkurang, sementara itu pengusahaan sumber daya mineral juga mengakibatkan kerusakan ekosistem yang secara fisik sering menyebabkan peningkatan risiko bencana.

Pada sisi lain laju pembangunan mengakibatkan peningkatan akses masyarakat terhadap ilmu dan teknologi. Namun, karena kurang tepatnya kebijakan penerapan teknologi, sering terjadi kegagalan teknologi yang berakibat fatal seperti kecelakaan transportasi, industri dan terjadinya wabah penyakit akibat mobilisasi manusia yang semakin tinggi. Potensi bencana lain yang tidak kalah seriusnya adalah faktor keragaman demografi di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2004 mencapai 220 juta jiwa yang terdiri dari beragam etnis, kelompok, agama dan adat-istiadat. Keragaman tersebut merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain. Namun karena pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan kebijakan dan pembangunan ekonomi, sosial dan infrastruktur yang merata dan memadai, terjadi kesenjangan pada beberapa aspek dan terkadang muncul kecemburuan sosial. Kondisi ini potensial menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat yang dapat berkembang menjadi bencana nasional.

Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga kita semua tenang dan tetap waspada.  Ketemu lagi informasi lain yang akan datang (file Penyuluh Bencana).

SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS

TIPS SEHAT MENGHADAPI KEMARAU

BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 5 April 2023

Sobat BPBD, Bersama ini kami informasikan Tip Sehat Menghadapi Kemarau, sehingga kita tetap sehat dan terhindar dari bencana akibat kemarau.

Musim kemarau atau sering disebut musim panas merupakan suatu kondisi dimana di berbagai daerah di Indonesia mengalami kekeringan / kekurangan air dan tidak turun hujan. Hal tersebut terjadi karena adanya gerakan angin muson timur yang melewati Indonesia.

Berdasarkan perubahan iklim dan Analisis Bencana di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari Stasiun Klimatologi BMKG Kalsel, bahwa awal kemarau akan terjadi pada bulan Mei 2023, oleh karena itu maka perlu bermacam persiapan yang harus dilakukan. Berbagai macam persiapan lingkungan harus dilakukan guna menghindari kekeringan dan kekurangan sumber air selama musim kemarau tiba dan persiapan fisik juga perlu dilakukan oleh masyarakat guna meminimalisir potensi paparan penyakit yang biasa menjangkit di musim kemarau, seperti diare hingga virus flu batuk dan demam berdarah dengue serta ispa akibat asap dari Karhutla.

Berikut ini adalah 9 tips sehat dalam menghadapi musim kemarau, diantaranya adalah:

  1. Menjaga sumber atau mata air.
  2. Menggunakan air dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan.
  3. Jangan membakar sampah atau lahan dan hutan.
  4. Hindari udara panas di siang hari.
  5. Pakailah topi dan tabir surya.
  6. Mencuci tangan dengan teratur.
  7. Cukupi kebutuhan air dalam tubuh
  8. Cukupi nutrisi vitamin harian tubuh
  9. Menggunakan pakaian katun yang ringan.

Dengan mengetahui beberapa tips sehat menghadapi kemarau di atas, diharapkan dapat meminimalisir paparan penyakit penyerta musim kemarau. Tetap terapkan pola hidup bersih dan segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit, agar bisa segera mendapatkan penanganan yang cepat, tepat, dan sesuai dengan hasil diagnosa melalui gejala yang muncul, dan laporkan secepatkan ke BPBD bila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Demikian informasi ini kami sampaikan, Ayo kita hadapi bersama kemarau nanti dengan tenang dan tetap waspada.  Ketemu lagi informasi lain yang akan datang (file Penyuluh Bencana).

SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS

PEMANTAUAN SUNGAI LOKSADO, SUNGAI AMANDIT, BENDUNGAN TELAGA LANGSAT, SUNGAI SIMPUR, SUNGAI KALUMAPNG, SUNGAI DAHA SELATAN, SUNGAI DAHA BARAT, DAN SUNGAI DAHA UTARA, RABU 5 APRIL 2023

BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 5 April 2023

Pemantauan Keadaan Sungai Loksado, Sungai Amandit, Bendungan Telaga Langsat, Sungai Simpur, Sungai Kalumapng, Sungai Daha Selatan, Sungai Daha Barat, dan Sungai Daha Utara pada hari ini sampai Pukul 09.05 Wita melalui laporan Relawan TRC Kecamatan dan dilaporan dalam keadaan Normal dan Aman.

SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS

PROSPEK CUACA MINGGUAN KALIMANTAN SELATAN

5 – 11 APRIL 2023

BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 5 April 2023

Prakiraan Cuaca Mingguan Kalimantan Selatan untuk tanggal 5 – 11 April 2023 :

Sumber : Instagram @cuacakalsel

SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS

PRAKIRAAN CUACA DAN PRAKIRAAN GELOMBANG KALIMANTAN SELATAN UNTUK HARI INI RABU 5 APRIL 2023

BPBD Kab. HSS, Kandangan Rabu 5 April 2023

Halo Sobat BPBD, sebelum kita memulai aktifitas hari ini, ada baiknya cek dulu prakiraan cuaca dan prakiraan gelombang untuk hari ini. sebagai berikut :

Sumber : Instagram @cuacakalsel

SALAM TANGGUH SALAM KEMANUSIAAN – BPBD Kab. HSS